Tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung
Pertanyaan pertama sebelum kita membahas tahapan anak untuk mengenal angka dan berhitung yaitu sebuah pertanyaan klasik "Apakah anak boleh belajar CALISTUNG?"
Pertanyaan yang sampai saat ini masih menjadi bahan perdebatan dikalangan akademisi sampai kepada kalangan ibu rumah tangga.
Pendapat saya sendiri tentang mengajarkan CALISTUNG pada anak tentu saja boleh, akan tetapi tidak wajib. Artinya, anak tidak perlu dipaksa untuk belajar membaca, menulis dan berhitung.
Mudah-mudahan tidak menambah bingung dengan pendapat saya...
Jika dilihat dari sisi perkembangan, anak usia dini memang belum saatnya untuk diajari calistung. Perkembangannya masih terpusat pada pengembangan saraf motorik, baik motorik halus maupun motorik kasar. Perkembangan motorik ini sebenarnya penting untuk mendukung kemampuan anak bisa menulis.
Proses belajar anak-anak usia dini haruslah menyenangkan. Jika Anda melakukannya dengan paksaan, jelas anak akan merasa tertekan dan justru tidak mau belajar. Ajak anak belajar dengan permainan-permainan yang digemari anak.
Kapan Anak Mulai Belajar CALISTUNG ?
Anda tidak perlu terburu-buru mengenalkan huruf dan angka pada anak yang masih balita. Anda dapat mulai mengenalkan huruf dan angka pada usia 15 bulan,
jika dirasa anak sudah siap.
Namun, jika anak belum menunjukkan ketertarikan untuk
memelajari huruf atau angka, tidak perlu khawatir. Beberapa anak
mulai mengucapkan huruf-huruf dan angka-angka pada usia sekitar 4 tahun.
Namun biasanya anak awalnya lebih tertarik kepada angka daripada kepada huruf. Maka saya coba bahas tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung dahulu.
Tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung.
Angka adalah simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan, contoh angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Setiap angka merupakan simbol yang merepresentasikan suatu nilai bilangan.
Untuk mempermudah silahkan dilihat indikator tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung berikut.
Dari tabel di atas, sudah sangat jelas bahwa sebelum anak paham operasi hitung paling sederhana yaitu tambah dan kurang, anak-anak harus tahu terlebih dahulu konsep bilangan.
Jadi tahap pertama adalah anak harus mengenal angka terlebih dahulu, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan memori anak. Jadi, fokuslah dulu untuk mengembangkan memori anak.
Tahap kedua, jika kemampuan memori anak sudah bagus, selanjutnya ia ajarkan mengurutkan angka misal 1,2,3,4,5,dan seterusnya, baik secara lisan maupun tulisan secara konsisten. Setelah selesai di tahap ini, anak baru bisa lanjut ke tahapan berikutnya.
Tahap ketiga, tahap ini anak diajarkan konsep angka. Misal jika angka 1 itu mewakili satu buah jeruk, jika angka 2 itu jeruknya ada dua dan seterusnya. Coba dengan benda-benda lain yang ada disekitarnya, apakah anak sudah paham, jika sudah maka boleh melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Tahapan keempat, yaitu mengenal konsep lebih banyak dan lebih sedikit. Ajarkan anak bahwa satu (1) itu lebih kecil dari lima (5). Lima buah jeruk itu lebih banyak daripada 2 buah jeruk, dan seterusnya. Baru lanjut ke tahap selanjutnya.
Dan tahap kelima yaitu belajar operasi hitung sederhana. Setelah 4 tahapan di atas terpenuhi, barulah anak-anak bisa mulai diajari operasi hitung sederhana. Anda bisa mengenalkan konsep kurang (-) dan tambah (+).
Tahapan mengenal angka ini tidak bisa diloncati. Anak akan kesulitan melakukan operasi hitung sederhana jika ia belum bisa mengenal konsep sebelumnya.
Melalui nyanyian, anak akan lebih mudah mengenal konsep angka. Ajak anak bernyanyi bersama lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu. Lagu itu mengenalkan anak kepada bilangan dan urutan. Lagu lain yang bisa dinyanyikan, misalnya, Dua Mata Saya. Selain angka, lagu itu juga mengajarkan anak tentang konsep jumlah.
Mencocokkan angka dan gambar
Buatlah angka 1 sampai 10 di satu set kartu, lantas menggambar jumlah benda yang sesuai dengan angka yang ditulis (misalnya, 2 lingkaran atau 3 kotak) di set kartu lain.
Ambil selembar kartu berisi angka, dan minta anak mencocokkannya dengan gambar yang sesuai jumlahnya. Sebutkan juga angkanya saat mengambil kartu.
Menghubungkan titik
Kegiatan ini juga populer sebagai sarana edukasi anak belajar angka. Buat gambar di sehelai kertas, mencetak gambar dari internet, atau men-download app-nya di smartphone.
Minta anak menghubungkan titik-titik dengan garis sesuai urutan angka, lantas menyebutkan gambar apakah itu. Setelah selesai, ia bisa mewarnai gambar dengan warna-warna favoritnya.
Menebak angka
Ajak anak bermain tebak-tebakan angka. Minta ia menebak angka berdasarkan petunjuk yang Anda berikan.
Misalnya, Anda katakan, “Aku ada sebelum angka 5 dan sesudah angka 3. Angka berapakah aku?” Jika anak sudah mulai mahir, minta ia yang memberikan petunjuk, dan Anda yang menebaknya.
Mencari jumlah benda
Benda-benda di sekitar juga bisa menjadi sarana belajar angka. Minta anak menghitung jumlah pintu di rumah, bantal di sofa ruang tamu, atau kursi di ruang makan. Ia juga bisa belajar menghitung benda-benda yang ada di kamarnya sendiri.
Berburu angka
Permainan mencari harta karun bisa dimodifikasi untuk mengajarkan anak mengenal angka dan jumlah.
Anda tulis masing-masing angka di selembar kertas, dan letakkan di beberapa tempat. Anak harus mencari angka-angka tersebut dan menyerahkan kepada Anda, sambil menyebutkan angka yang ia temukan.
Minta juga ia menemukan empat buah krayon atau dua buah buku yang sudah Anda taruh sebelumnya.
Selamat mencoba...
Untuk mempermudah silahkan dilihat indikator tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung berikut.
Dari tabel di atas, sudah sangat jelas bahwa sebelum anak paham operasi hitung paling sederhana yaitu tambah dan kurang, anak-anak harus tahu terlebih dahulu konsep bilangan.
Jadi tahap pertama adalah anak harus mengenal angka terlebih dahulu, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan memori anak. Jadi, fokuslah dulu untuk mengembangkan memori anak.
Tahap kedua, jika kemampuan memori anak sudah bagus, selanjutnya ia ajarkan mengurutkan angka misal 1,2,3,4,5,dan seterusnya, baik secara lisan maupun tulisan secara konsisten. Setelah selesai di tahap ini, anak baru bisa lanjut ke tahapan berikutnya.
Tahap ketiga, tahap ini anak diajarkan konsep angka. Misal jika angka 1 itu mewakili satu buah jeruk, jika angka 2 itu jeruknya ada dua dan seterusnya. Coba dengan benda-benda lain yang ada disekitarnya, apakah anak sudah paham, jika sudah maka boleh melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Tahapan keempat, yaitu mengenal konsep lebih banyak dan lebih sedikit. Ajarkan anak bahwa satu (1) itu lebih kecil dari lima (5). Lima buah jeruk itu lebih banyak daripada 2 buah jeruk, dan seterusnya. Baru lanjut ke tahap selanjutnya.
Dan tahap kelima yaitu belajar operasi hitung sederhana. Setelah 4 tahapan di atas terpenuhi, barulah anak-anak bisa mulai diajari operasi hitung sederhana. Anda bisa mengenalkan konsep kurang (-) dan tambah (+).
Tahapan mengenal angka ini tidak bisa diloncati. Anak akan kesulitan melakukan operasi hitung sederhana jika ia belum bisa mengenal konsep sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa lakukan untuk mengajarkan konsep angka kepada anak.
Menggunakan lagu tentang angkaMelalui nyanyian, anak akan lebih mudah mengenal konsep angka. Ajak anak bernyanyi bersama lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu. Lagu itu mengenalkan anak kepada bilangan dan urutan. Lagu lain yang bisa dinyanyikan, misalnya, Dua Mata Saya. Selain angka, lagu itu juga mengajarkan anak tentang konsep jumlah.
Mencocokkan angka dan gambar
Buatlah angka 1 sampai 10 di satu set kartu, lantas menggambar jumlah benda yang sesuai dengan angka yang ditulis (misalnya, 2 lingkaran atau 3 kotak) di set kartu lain.
Ambil selembar kartu berisi angka, dan minta anak mencocokkannya dengan gambar yang sesuai jumlahnya. Sebutkan juga angkanya saat mengambil kartu.
Menghubungkan titik
Kegiatan ini juga populer sebagai sarana edukasi anak belajar angka. Buat gambar di sehelai kertas, mencetak gambar dari internet, atau men-download app-nya di smartphone.
Minta anak menghubungkan titik-titik dengan garis sesuai urutan angka, lantas menyebutkan gambar apakah itu. Setelah selesai, ia bisa mewarnai gambar dengan warna-warna favoritnya.
Ajak anak bermain tebak-tebakan angka. Minta ia menebak angka berdasarkan petunjuk yang Anda berikan.
Misalnya, Anda katakan, “Aku ada sebelum angka 5 dan sesudah angka 3. Angka berapakah aku?” Jika anak sudah mulai mahir, minta ia yang memberikan petunjuk, dan Anda yang menebaknya.
Mencari jumlah benda
Benda-benda di sekitar juga bisa menjadi sarana belajar angka. Minta anak menghitung jumlah pintu di rumah, bantal di sofa ruang tamu, atau kursi di ruang makan. Ia juga bisa belajar menghitung benda-benda yang ada di kamarnya sendiri.
Berburu angka
Permainan mencari harta karun bisa dimodifikasi untuk mengajarkan anak mengenal angka dan jumlah.
Anda tulis masing-masing angka di selembar kertas, dan letakkan di beberapa tempat. Anak harus mencari angka-angka tersebut dan menyerahkan kepada Anda, sambil menyebutkan angka yang ia temukan.
Minta juga ia menemukan empat buah krayon atau dua buah buku yang sudah Anda taruh sebelumnya.
Selamat mencoba...
Posting Komentar untuk "Tahapan anak mengenal angka dan operasi hitung"
Terimakasih sudah berkomentar dengan bijak tanpa ada unsur sara dan tidak melanggar norma-norma sosial agama.